Home » » Gus Mus dan Gaya Perlawanannya terhadap Kekerasan Atas Nama Agama

Gus Mus dan Gaya Perlawanannya terhadap Kekerasan Atas Nama Agama

Posted by Unknown
Traveller, Updated at: 21.51

Posted by Unknown on Minggu, 17 April 2011


Gus Mus, beliau adalah salah satu penyair dan ulama favoritku. Kepribadiannya yang kritis, terbuka dan bersahaja jelas memikat siapa saja baik non muslim maupun muslim. Kali ini saya tidak bicara dalam konteks agama. Melainkan tokoh kemanusiaan dalam sampulnya yang lain. Aku selalu merasa ada sensadi kedamaian kala menyimak puisi, tulisan dan kiacauannya di twitter.


Beberapa hari yang lalu aksi bom bunuh diri kembali terjadi di Cirebon. Tak segan-segan, si pelaku membidik kepolisian kini. Tepat sebelum peledakan itu terjadi saya baru saha berbincang dengan seorang kawan, boleh dibilang dia merupakan peneliti dari gerakan-gerakan agama radikal. Mayoritas penganut gerakan ini ternyata kadang tidak mengetahui apa yang dilantangkannya, terbakar emosi, berpendidikan (formal) rendah, dan rata-rata berasal dari ekonomi menengah kebawah. Kaitannya dengan seorang Gus Mus, kenapa saya bilang dia tokoh kemanusiaan dalam sampulnya yang lain, itu sangat sesuai dengan kicauannya kemarin; �Tips agar tidak disesatkan atau direkrut sebagai bom: Jangan kumpulkan dalam dirimu: kebodohan, kemiskinan, dan semangat beragama berlebihan,�. Bagiku, orang-orang yang percaya bahwa perang dan bom bunuh diri bisa membawanya ke surga mungkin lupa bahwa ia bisa menciptakan surga di bumi tanpa harus melampaui takdirNya.


Sekali lagi, karena kali ini saya bicara Gus Mus, berikut dua puisinya yang cukup menghentak menurut saya;


ALLAHU AKBAR

Allahu Akbar!
Pekik kalian menghalilintar
Membuat makhluk-makhluk kecil tergetar
Allahu Akbar!


Allah Maha Besar
Urat-urat leher kalian membesar
Meneriakkan Allahu Akbar
Dan dengan semangat jihad
Nafsu kebencian kalian membakar
Apa saja yang kalian anggap mungkar

Allahu Akbar, Allah Maha Besar!
Seandainya 5 milyar manusia
Penghuni bumi sebesar debu ini
Sesat semua atau saleh semua
Tak sedikit pun mempengaruhi
KebesaranNya

Melihat keganasan kalian aku yakin
Kalian belum pernah bertemu Ar-Rahman
Yang kasih sayangNya meliputi segalanya
Bagaimana kau begitu berani mengatasnamakanNya
Ketika dengan pongah kau melibas mereka
Yang sedang mencari jalan menujuNya?

Mengapa kalau mereka
Memang pantas masuk neraka
Tidak kalian biarkan Tuhan mereka
Yang menyiksa mereka
Kapan kalian mendapat mandat
Wewenang dariNya untuk menyiksa dan melaknat?

Allahu Akbar!
Syirik adalah dosa paling besar
Dan syirik yang paling akbar
Adalah mensekutukanNya
Dengan mempertuhankan diri sendiri
Dengan memutlakkan kebenaran sendiri

Laa ilaaha illaLlah! 2005
________________________________________

Kau ini Bagaimana

Kau ini bagaimana
Atawa Aku harus bagaimana

Kau ini bagaimana
Kau bilang aku merdeka
Kau memilihkan untukku segalanya


Kau suruh aku berpikir
Aku berpikir, kau tuduh aku kafir
Aku harus bagaimana
Kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai
Kau bilang jangan banyak tingkah. Aku diam saja, kau waspadai


Kau ini bagaimana
Kau suruh aku memegang prinsip.
Aku memegang prinip kau tuduh aku kaku..
Kau suruh aku tolerant
Aku tolerant, Kau bilang aku plin-plan
Aku harus bagaimana
Aku Kau suruh maju, aku mau maju kau srimpung kakiku
Kau suruh aku bekerja
Aku bekerja�kau ganggu aku


kau ini bagaimana
Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuat ku sakit jiwa
Kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya
Aku harus bagaimana
Aku Kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya
Aku Kau suruh berdisisplin
Kau menyontohkan yang lain


Kau ini bagaimana
Kau bilang tuhan sangat dekat
Kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara setiap saat
Kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai
Aku harus bagaimana
Aku Kau suruh membangun, aku membangun kau meruskkanya
Aku Kau suruh menabung,aku menabung kau menghabiskannya


Kau ini bagaimana
Kaus suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah
Kau bilang aku harus punya rumah
Aku punya Rumah kau meratakannya dengan tanah
Aku harus bagaimana..
Aku kau larang berjudi..
Permainan spekulasimu menjad-jadi
Aku Kau suruh betanggung jawab..
Kau sendiri terus berucap wallahu a�lam bishowab
Kau ini bagaimana
Kau suruh aku jujur ,aku jujur kau tipu aku
Kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku


Aku harus bagaimana
Aku Kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah kupilih kau bertindak sendiri semaumu
Kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu
Kau ini bagaimana
Kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwisss
Kau bilang jangan banyak bicara. Aku bungkam , kau tuduh aku apatis
Aku harus bagaimana
Kau bilang kritiklah
Aku kritik kau marah
Kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif, kau bilang jangan mendikte saja


Kau ini bagaimana
Aku bilang terserah kau
Kau tidak mau
Aku bilang terserah kita
Kau tak suka
Aku bilang terserah aku
kau memakiku
Kau ini bagaimana�..
Atau aku harus bagaimana�?


Gus Mus 1987

Share This Post :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Traveller. All Rights Reserved
Template Johny Wuss Responsive by Creating Website and CB Design