Akibat pergaulan BB yang sudah kugeluti enam bulan terakhir, aku baru sadar kalau ternyata aku memang autis. Bangun tidur pegang BB entah itu BBM-an, nge-twit, YM, g� talk, pasti aku sudah sibuk dengan BB sejak dari pikiran, haha!
Mbak Danik dan Dewi, teman sekantorku bahkan pertama kali mengenalku dari ke-autisanku. �Eh, kamu kan yang waktu itu pas tes selalu mojok, ga pernah ngobrol, menyendiri dan senyum-senyum sendiri dengan BBmu,� kata mbak Danik. Aku langsung tersenyum kecut sambil tertawa hahahihi. Di bis kantor ketika kami bersama-sama berangkat dari Bandung, si Dewi selalu bilang �Ah, males duduk sebelahan sama Tiwi, ntar jadi korban Miss Autis lagi,� dan kami semua tertawa. Sekarang aku jadi bulan-bulanan di kantor dan teman seangkatan gara-gara keautisanku ini.
Aku bahkan pernah tidak menyadari keberadaan cowok manis di sampingku dan mengajaku ngobrol, gara-gara BB ini. Haha! Oke BB� untuk sementara kamu nggak usah eksis dulu ya. Sekarang aku sedang berusaha mengurangi keromantisan affairku dengan BB. Doakan saya ya!!
0 komentar:
Posting Komentar