Home » » Jejaki Wisata di Kota Bengawan, Jelajahi Tradisi hingga Kuliner

Jejaki Wisata di Kota Bengawan, Jelajahi Tradisi hingga Kuliner

Posted by Unknown
Traveller, Updated at: 19.49

Posted by Unknown on Selasa, 25 Januari 2011

Deskripsi tentang situs wisata dan kuliner Solo dalam tradisi sekaligus kekiniannya. Semacam referensi bagi penggemar tradisi.

Surakarta atau yang terkenal dengan Solo punya segudang tempat yang menarik untuk dikunjungi. Pasca pemisahan kerajaan mataram pada 1775, Solo menjadi salah satu kota pewaris kerajaan selain Yogyakarta. Bagi yang belum pernah menjajaki kota Solo, ada baiknya membawa peta kota Solo, karena di Solo banyak jalan searah, terutama jalan Protokol Slamet Riyadi dan banyak perempatan.

Bagi para pedestrian, akan sangat dimanjakan di sepanjang jalan Slamet Riyadi terutama karena jalannya lebar, banyak kursi taman dan pohon, dan sepanjang lokasi pedestrian ini dilengkapi akses wi-fi. Yang paling saya suka dari kota ini, meski penataan jalan di kota ini banyak perempatan, namun disini jarang ada traffic light atau lampu merah. Menariknya, di sepanjang jalan-jalan besar tak berlampu merah tersebut tidak pernah ada kecelakaan. Setiap kendaraan bermotor yang berpapasan di perempatan seakan masing-masing pengendara memiliki tepo sliro yang tinggi, tahu mana yang harus didahulukan. Tidak barbar seperti pengendara di Jakarta atau kota besar lainnya, lampu merah tinggal lima detik sudah klakson sana-sini.

Jika dibandingkan dengan Yogyakarta, banyak teman saya yang bilang kraton Solo lebih mistis meski tidak sekonservatif Jogja tapi kulinernya lebih bercitarasa daripada Jogja. Tentang tempat-tempat wisata di Solo memang tidak sebanyak Yogyakarta, namun saya jamin, kulinernya lebih juara daripada Jogja. Pernyataan itu bukannya tanpa alasan meski sedikit tendensius karena saya lama tinggal di Solo, hehe. Namun, dari beberapa riset kecil saya terhadap beberapa teman dan bule yang pernah saya ajak keliling kota Solo, mereka acung empat jempol untuk kuliner di Kota Solo. Di awal tulisan ini akan dijabarkan tempat-tempat wisata dan bagian berikutnya akan dijabarkan tempat kuliner di Kota Solo.









Berikut ada beberapa referensi tempat wisata menarik di Kota Solo:

1. Jalan Slamet Riyadi. Bagi yang suka jalan-jalan dan pemburu foto bangunan kuno, di sepanjang jalan ini pasti akan menemukan banyak gedung-gedung bersejarah dari Rumah Sakit Slamet Riyadi, Loji Gandrung �rumah dinas walikota-, Musem-musem, Batik Keris Showroom dan masih banyak gedung tua lainnya. Mulailah perjalanan anda dari perempatan Solo Center Point, sekitar 200 meter ke arah timur dari stasiun Purwosari. Sangat disarankan untuk berjalan di selatan jalan karena fasilitas pedestrian banyak disini.

2. Museum Radyapustaka, barang-barang peninggalan keraton dan naskah jawa kuno dapat dijumpai disini. Lokasi di Jl. Slamet Riyadi, tak jauh dari stadion Sriwedari Solo.

3. Sepur Kluthuk Jaladara. Kereta uap berbahan kayu dengan lokomotif dari zaman penjajahan ini hanya beroperasi setiap akhir pekan. Kereta ini siap mengantar wisatawan mengitari sepanjang jalan Slamet Riyadi. Pemesanan tiket bisa dilayani di stasiun Purwosari.

4. Kampung Batik Laweyan, lokasi masuk ke selatan Jl. Dr. Rajiman, dekat pasar Jongke. Dari pertigaan pom bensin dekat stasuin Purwosari ke selatan, mentok ketemu pertigaan belok kiri, disitulah jl. Dr. Rajiman, di selatan jalan terdapat gang-gang bertuliskan kampung batik laweyan. Perjalanan anda bisa dimulai dari masuk ke salah satu gang disana. Bagitu memasuki kampong ini, suasana perumahan bangsawan kuno segera terasa dengan tembok-tembok yang menjulang tinggi, gerbang yang besar dan rumah art deco dan Joglo didalamnya yang artistik. Satu kampong mayoritas mengembangkan kerajinan batik, anda bisa mengamati tatacara pembuatan batik tulis dan cap dan berbelanja batik disini. Batik motif Solo tentunya. Harga-harga batik di kampung ini lumayan mahal, dari ratusan ribu hingga jutaan, lantaran desain dirancang oleh para bangsawan, karyanya sangat halus, dan nilai seninya tinggi.

5. Pusat Grosir Solo. Untuk harga-harga pakaian batik jadi, di pusat grosir ini harganya jauh lebih murah mulai dari Rp. 15. 000, 00 dengan desain yang tak kalah bagus dari Kampung Batik Laweyan. Lokasi di penghujung jalan Slamet Riyadi. Utara alun-alun utara kraton Solo, timur gapura utara kraton.

6. Kampung Batik Kauman. Jika di Laweyan itu kampong batiknya bangsawan kraton, berbeda dengan Kauman. Kampung yang terletak di selatan masjid Agung kraton ini batiknya banyak dikelola oleh kalangan santri kraton. Showroom yang terkenal disini ada Batik Gunawan. Di showroom ini dibuka pula kelas membatik bagi anak-anak dan dewasa. Harga-harga batik disini juga jauh lebih murah daripada harga batik di Laweyan. Jika anda juga mencari penginapan di saerah sekitar kraton, Homestay Cakra di Kauman bisa jadi pilihan tepat, mulai dari Rp. 90. 000, 00 permalamnya ada double bed, kolam renang, rumah jawa yang artistik dan banyak barang antic. Setiap tiga kali seminggu di homestay ini diselenggarakan pertunjukan gamelan langsung oleh seniman setempat, dibuka pula kelas berlatih gamelan.

7. Taman Bermain Sriwedari. Mirip taman bermain 80-an, kalau di Semarang biasa disebut dug-der. Lokasi di timur stadion Sriwedari, Jl. Slamet Riyadi.

8. Kraton Solo. Inilah ikon besar dari kota Solo, Kraton Kasunanan dan Kraton Mangkunegaran. Seperti halnya di Jogja kratonnya dipisah menjadi dua yakni Hamengkuwono dan Pakualaman, di Solo pun demikian. Kedua kraton di Kota Solo ini bisa dikunjungi setiap hari. Lokasi Karton Kasunanan ada di dalam kampong Baluwarti. Di sekitar kampong ini tembok tebal menjulang tinggi seakan menjadi benteng terakhir pertahanan jaman dulu.

9. Pasar Triwindhu. Pasar Triwindu kondang dengan distribusi karya seni, pelbagai barang seni dipasarkan disini. Setiap malam akhir pekan, biasanya kalau saya di Solo, saya menikmati pertunjukan seni di pelatarannya dari Jazz hingga musik tradisional. Lokasi pasar ini masih di daerah Jl. Slamet Riyadi. Lampu-lampu di pasar ini sangat artistik, apalagi kalau malam hari, disini juga dilengkapi kursi-kursi taman melingkar dan fasilitas wi-fi.

10. Solo Batik Carnival. Karnaval batik terbesar di kota Solo setiap tahun, biasanya diselenggarakan pada pertengahan tahun. Pada karnaval ini biasanya banyak pertunjukan kostum-kostum batik yang amat menarik dari desainer lokal. Karnaval besar ini digelar sepanjang Jl. Slamet Riyadi.

11. Solo International Ethnic Music Festival. Festival music internasional ini biasanya diadakan setiap bulan November. Musisi di seluruh dunia datang ke Kota Solo dalam festival ini untuk memperkenalkan karya mereka, biasanya ternjadi banyak akulturasi genre music disini, dari musik etnik yang dikawinkan dengan jazz, reggae, soul, rock, dan yang lainnya. Saya tak bisa melupakan gamelan yang dipadukan dengan jazz saat terakhir saya mengunjungi festival ini.



12. Pasar Klewer. Bagi yang ingin mencari bahan kain batik yang berkualitas untuk dijadikan pakaian, pasar tradisional ini sangat direkomendasikan. Harga di pasar ini bisa ditawar hingga separuhnya biasanya. Lokasi di utara kraton Solo dan selatan masjid Agung kota.



13. Pasar Gede. Lokasi di Jl. Sudirman, selatan Kraton Solo, timur kantor walikota Solo. Boleh dibilang kawasan pasar Gede merupakan pecinannya Solo. Etnis Cina banyak yang berbisnis di pasar ini dan sekitarnya. Di timur pasar ini juga bisa dijumpai kelenteng Tien Kok Sie untuk persembahyangan etnis Cina. Di pasar ini biasa didagangkan sayuran segar, barang-barang rumah tangga dan obat-obat Cina. Sentuhan Ting Hoa akan sangat terasa pada bulan-bulan imlek, lampion merah banyak dipajang sepanjang jalan.

14. Taman Satwa Taru Jurug. Lokasi di Jl. Sutami, timur kampus Universitas Negeri Sebelas Maret. Terletak di pinggiran sungai bengawan Solo, tempat ini merupakan satu-satunya kebun binatang di kota Solo.

15. Gedung Wayang Orang Sriwedari. Pertunjukan wayang orang bisa dinikmati disini. Saya ingat Pak Frits, teman saya yang sekolah desain tekstil sekaligus urban development dari Belanda mengucapkan kata yang sangat menohok; �Saya heran dengan orang Indonesia, kenapa Wayang Orang yang sebagus ini dan Batik yang setinggi itu seninya amat tidak dihargai disini, batik sebagus itu dijual dengan murah sekali?� Dia ngomong begitu setelah melihat wayang orang yang sepi peminat selain orang-orang tua dan para bule yang nonton malam itu.








Lelah jalan-jalan mengitari tempat-tempat wisata? Solo juga menawarkan tempat-tempat kuliner yang bercitarasa tinggi. Tak perlu khawatir kelaparan kapanpun di Solo, Solo 24 jam isi perutmu!

1. Galabo. Kependekan dari Gladhag Langen Bogan. Tempat ini merupakan himpunan dari pedagang kuliner terkenal di kota solo, ada nasi liwet, bakso, tengkleng, bakmi jawa, sate, selat, dan lain-lain. Jika di siang hari tempat ini merupakan jalan ramai untuk berlalu lalang pedagang di Pusat Grosir Solo, maka pada malam hari jalan tersebut disulap menjadi pusat kuliner di kota Solo.

2. Gudeg Margoyudan. Gudeg disini berbeda dari gudeg Joja, temukan bedanya hanya disini. Menu lain : Bubur Gudeg dan cakar ayam.Bahan: Nangka muda, krecek (kulit sapi pedas), telur, daging ayam dan cakar ayamLokasi : Jl. Monginsidi (depan GKJ Margoyudan)Buka : Setiap hari jam 01.30 WIB � 07.00 WIBHarga : Rp. 12.000 � Rp. 24.000. Nasi Gudeg Cakar Bu Kasno lebih dikenal dengan Gudeg Margoyudan. Jika ingin menikmati cakar ayamnya yang spesial, disarankan jangan diatas jam 02.00 WIB terlebih malam minggu, karena cakar ayam adalah menu favorit disini.

3. Bakso Alex. Salah satu bakso paling legendaris di Solo. Bakso Urat Alex membuka dua warung yaitu yang di Jl. Gadjahmada dan Jl. Yosodipuro. Sepertinya yang dituju kami adalah Bakso Urat Alex yang di Jl. Gadjahmada No. 62 Solo.

4. Bakso Kalilarangan. Kalilarangan merupakan salah satu sentra bakso di Solo. Bakso ini menjadi pusat pertama Bakso Kalilarang didirikan, baru kemudian membuka cabangnya di Kratonan hingga jalan Juanda dekat Balong. Porsinya besar, baksonya empuk dengan pilihan bakso ditambah bakso goreng atau babat, mirip Bakso Babat Salatiga. Sehabis berbelanja di Klewer atau di daerah toko mas di Coyudan, bisa mampir di sini, buka dari pagi hingga malam hari.

5. Srabi Notosuman. Katrin, teman saya dari Jerman mengaku merindukan apa yang disebutnya �Javanese Pancake� ini. Yak! Srabi notosuman sangat melegenda, sejak tahun 1920-an srabi ini sudah kondang di Solo. Seolah tak ketinggalan jaman, banyak pendatang membeli untuk dijadikan oleh-oleh. Rasanya gurih berasal dari santan kelapa, dengan pilihan taburan coklat di atasnya. Lokasi di sekitar kampong Notokusuman, Solo.Karena ramainya pembeli, disarankan memesan dahulu lewat telepon, namun harus diambil tepat waktu menurut perjanjian, jika terlambat, Anda akan kecewa karena serabi Anda telah dijual kepada orang lain. Harganya lebih mahal dibanding serabi yang dijual di pinggir jalan Slamet Riyadi, karena memang rasanya beda, lebih gurih dan manis, dan tahan hingga 24 jam.

6. Tengkleng Bu Edi, Klewer. Beda dengan gulai kambing, Tengkleng tidak dimasak dengan santan. Dengan demikian, bagi yang takut akan kolesterol, paling tidak masakan ini aman dikonsumsi karena tingkat kolesterolnya lebih rendah dibanding sate atau gulai kambing. Dan yang menarik, masakan ini dibuat dari tulang-tulang kambing yang masih ada sisa-sisa dagingnya. Tulang kambing bahkan suka diborong pembeli karena sumsum di dalam tulangan dinilai lebih nikmat.Tempatnya di salah satu sudut gapura pasar klewer. Buka dari Jam 2 siang tutup sampai habis, namun biasanya hanya bertahan tak sampai dua jam ;p.

7. Nasi Liwet Loji Wetan. Nasi liwet merupakan salah satu menu wajib kerajaan mataram zaman dulu. Mengingat anggota kelaurga di rumah yang tinggal jauh sari Solo dan hanya pulang setiap tahun, kami selalu kesini setiap tahun, menurutku disini nasi liwetnya paling enak sedunia. Lokasi ada di Jl. Kapt. Mulyadi Loji Wetan Solo Kota/Pasar Kliwon.

8. Susu Shi-jack. Bersebelahan dengan nasi liwet loji wetan, warung tenda satu ini menyajikan pelbagai minuman dari susu sapi yang murni tidak dicampur. Warung susu coklat pertama dan paling enak di Solo ya disini.

9. Nasi Kebuli Kampung arab. Pasar Kliwon dikenal sebagai kampong etnis arabnya kota Solo. Di kampong ini salah satu warung nasi kebuli yang paling terkenal ada di Kantin Pojok Baturono, di Jl. Baturono, Katangan, Pasar Kliwon. Nasi kebuli merupakan masakan asli arab Saudi dengan lauk kambing, bumbu rempah dan nenas.

10. Cabuk Rambak Manahan. Makanan ini berfungsi sebagai makanan sela (volumenya tidak seberapa besar dan satu porsi tidak membuat kenyang) yang dibuat dari ketupat nasi yang diiris tipis-tipis, lalu disiram dengan saus wijen yang dicampur kemiri dan kelapa parut yang terlebih dulu disangrai, serta ditambah beberapa potong karak (sejenis kerupuk yang terbuat dari nasi kering dan bleng). Oleh penjaja di pinggir jalan biasanya disajikan tidak dengan piring tetapi dengan wadah dari daun pisang yang dilipat dengan cara tertentu (disebut pincuk).Nama 'cabuk' mengacu pada wijen (ada sejenis sambal/saus lagi dengan nama ini yang terbuat dari wijen bakar di daerah yang sama). Agak mengherankan dengan nama 'rambak', karena sama sekali tidak ada kerupuk kulit (rambak) yang disajikan. Pagi hari biasanya di selatan stadion Manahan banyak yang jualan cabuk rambak.

11. Selat mbak Lies. Selat merupakan makanan modifikasi dari salad belanda dan lidah jawa. Makanan ini sangat populer di kalangan bangsawan kraton baik Solo ataupun Jogja. di Serengan Gang II/42, Kota Solo, Jawa Tengah. Menu utama warung ini �sesuai namanya� adalah selat ala Solo (dari kata salad). Bisa dipadu dengan es buah, es teler, atau es jus.

12. Soto Gerabah. Citarasa bawang sangat terasa ditambah ornament berupa mangkuk dan gelas gerabah yang dipakai menambah kenikmatannya. Soto GerabahAlamat: Jln Prof Supomo No 61, Pasar Beling, Solo. Telp (0271) 7964066Buka dari jam 7.00 am-9.00 pm. Selain Soto Gerabah, adapula Soto Triwindu dan Soto Gading, sesuai namanya soto Triwindu ada di daerah pasar Triwindu dan Soto gading ada di selatan alun-alun selatan kota solo, daerahnya namanya Gading.

13. Tahok. Desert yang biasa dikonsumsi orang Tionghoa. Terbuat dari kedelai yang dibentuk seperti jeli lembut rasanya manis gurih. Banyak mengandung gizi, baik untuk pencernaan. Biasa didagangkan di depan pasar Gede setiap pagi.
14. Timlo Sastro. Timlo Sastro Balong merupakan timlo khas Solo yang tidak menggunakan soun, kentang dan jamur, dan hanya disajikan menggunakan rempelo ati, sosis solo dan telur ayam pindang dengan menggunakan kuah timlo. Timlo Balong dirintis pertama kali oleh Pak Sastro yang mulai berjualan pada tahun 1948 dengan menggelar dagangan di perempatan Pasar Gede. Dan sejak tahun 1958 pindah ke tempat yang sekarang di jln Pasar Gede Timur 1-2 Balong. Pada tahun 2002, timlo balong membuka satu- satunya cabang di jalan Dr Supomo Solo, dan sampai saat ini belum membuka cabang di kota lain karena khawatir rasanya akan berubah.

15. Kopi Tiam Oey. Kafe baru milik pak Bondan Winarno ini menyajikan snack dan kopi khas jawa dan tionghoa. Harga bekisar Rp. 9000, 00 hingga Rp. 30. 000, 00. Lokasi ada di Jl. Perintis Kemerdekaan 35 Purwosari Solo/Purwosari

16. Larasati. Di restoran Larasati, semua makanan Solo khususnya ayam bakar dan pelbagai sup seperti sup matahari, sup manten sampai timlo ada di sini. Desert kahs solo semuanya juga ada disini seperti semar mendem, karanggesing, dll. Lokasi di selatan pasar gede. Dulu di Jalan slamet riyadi sekarang sudah pindah.

17. Roti Mandarijn Orion. Toko roti ala Solo-Tiong Hoa yang sudah buka puluhan tahun ini tak pernah sepi dari pengunjung. Bahkan Toko ini mendapat perdikat sebagai Toko Roti tertua di Kota Solo. Lokasi Jl. Sutan Syahrir 149, atau Jl. Tambak Segaran 39, pasar Gede ke selatan.



Demikian deskripsi tentang situs wisata di kota solo, karena saya sudah mengantuk. Sekian dulu ya.





Share This Post :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Traveller. All Rights Reserved
Template Johny Wuss Responsive by Creating Website and CB Design