Home » » Tumpeng

Tumpeng

Posted by Unknown
Traveller, Updated at: 01.06

Posted by Unknown on Senin, 17 Januari 2011

Pemotongan tumpeng siang ini membuat suasana pikiranku risih. Aku menghadiri acara ulang tahun rumah sakit dimana ibuku bekerja. Tepat di hari pertama bulan Januari. Dalam setiap acara ini, setiap anggota keluarga dari pegawainya diundang, termasuk aku. Bisa dikatakan hampir setiap tahun aku datang.

Seperti halnya acara dirgahayu pada umumnya, beberapa orang menyiapkan tumpeng. Tumpeng adalah semacam nasi yang dibentuk kerucut meninggi disertai lauk-pauk yang mengitarinya. Disajikan diatas tampah bamboo atau wadah berbetuk lingkaran besar.
Bagi masyarakat Jawa, bentuk tumpeng yang kerucut memiliki makna sebuah hubungan transeden antara manusia dan Tuhan. Memotong tumpeng yang benar seharusnya bukan dari atas atau kuncupnya melainkan dari bawah, sedikit demi sedikit. Sebab, kuncup tumpeng yang dipotong melambangkan hubungan transeden yang terpotong pula. Doa-doa yang dirapalkan saat syukuran akan sia-sia. Siang ini aku melihat cara orang memotong tumpeng dari atas, bukan apa-apa sih, namun itu cukup membuatku terganggu.

Share This Post :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Traveller. All Rights Reserved
Template Johny Wuss Responsive by Creating Website and CB Design